Langsung ke konten utama

SISTEM RELIGI DAN ILMU GHAIB



SISTEM RELIGI DAN ILMU GHAIB

Disusun oleh:
Yugni Maulana Aziz 6670170056
Muhammad Ibnu Fajar 667010057  
Rahmat Ady Prasetyo 6670170020
Dzikry Fadillah 6670170052Eldri Agustina                         6670170094
Rifky Aditya           6670170021




Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jalan Raya Jakarta Km 4, Panancangan, Cipocok Jaya, Banjaragung, Kota Serang,
Banten 42124
2018


DAFTAR ISI
COVER MAKALAH…………………..………………………………………...................
DAFTAR ISI……………………………………..…………………………….……………
KATA PENGANTAR…………………………….………………………………………...
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………..………..…………….……………….1
1.2 Rumusan Masalah………………………...…………………………………….2
BAB II. ISI
2.1 Pengertian Sistem Religi ……………………………..…….…………..5
2.2 Unsur-Unsur Dasar Sistem Religi…………………………..…………..6
2.3 Bentuk-Bentuk Religi……………………………………….…………..7
2.4 Ritual dan Paket Wisata Religi………………………………………………………………….8
2.5 Javanisme: Religi Orang Jawa……………………………………….....9
2.6 Ilmu Ghaib……………………………………………………………..10
BAB III. PENUTUP
3.1.Kesimpulan…………………..……………………………………………......11
3.2 Saran…………………………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...………………….





KATA PENGANTAR
Rasa syukur saya panjatkan kepada allah Swt karena berkat rahmat dan karunianya makalah yang berjudul “Sistem Religi dan Ilmu Ghaib” ini telah selesai saya buat,semoga ini menjadi acuan banyak kalangan yang ingin juga memahami arti daripada perpu ormas ini karena bagaimanapun perpu ormas merupakan peraturan pemerintah yang harus di taati.
Rasa terimakasih juga saya ucapkan kepada banyak kalangan, sehaat, dan teman teman yang sudah banyak membantu saya dalam menyusun makalah ini karena bagaimanapun kalian telah banyak membantu dalam mengembangkan ide-ide yang ada dalam diri saya.
Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk kemajuan pada makalah yang saya susun ini agar semua isi daripada makalah ini terus terbentuk dan menjadi acuan yang baik bagi teman teman yang ingin memahami sistem religi dan ilmu ghaib.

24 April 2018
    Tim Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Negara adalah sebutan bagi sebuah wilayah yang didiami oleh segolongan manusia yang berlaku sebagai masyarakat wilayah tersebut, yang mana tunduk pada pemerintahannya sebagai ikatan politis antara mereka.
Bila dikaitkan dengan Islam sebagai pasangan kata-kata negara, maka ketiga unsur pokok suatu negara yaitu; Teritorial wilayah, rakyat, dan ikatan politis belum cukup, nilai ke-Islaman juga perlu dimasukkan sebagai dimensi moral yang juga menjadi naungan unsur-unsur pokok negara tersebut. Inilah yang membedakannya dibandingkan negara-negara ‘biasa’ lainnya.
Lalu, bagaimana kedudukan Islam dalam memobilisasi sebuah negara? Karena dimensi moral berbeda dimensi dengan dimensi fisik. Mendirikan suatu negara Islam adalah suatu cita-cita bagi setiap muslim , namun bergantung sepenuhnya pada masyarakat-nya sendiri.
Negara Islam belum bisa terbentuk selama rakyatnya yang muslim belum sepenuhnya berpegang pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, sebagai dasar dari ke-iman-an dan ke-Islam-an. Beberapa pemikir islam, ajaran islam tidak menyetujui penyekatan antara agama dan politik.
Islam ingin meaksanakan politik selaras dengan tuntunan yang teah diberikan agama dan menggunakan negara sebagai sarana melayani Allah. Islam menggunakan kekuatan poitik yang mereformasi masyarakat dan tidak membiarkan masyarakat melorot ke dalam “tempat terakhir yang paling buruk”.
Hal ini menunjukkan bahwa reformasi yang dikehendaki Islam tidak dapat dilaksanakan melaui khutbah-khutbah saja. Kekuatan politik juga penting untuk mencapainya. Inilah cara pendekatan Islam, dan konskuensi logis dari cara ini adalah bahwa negara harus dibentuk berdasarkan pola-pola  Islam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Negara Islam: Fakta Normatif dan Empiris
2. Sistem Politik Negara Islam?
3. Apakah tujuan dari Negara Islam ?
4. Adakah Non-Muslim dalam suatu negara Islam dan bagai mana perlakuaanya terhadap Non-muslim ?
5. Bagaimana pandangan pemikiran Politik Islam terhadap Negara Islam itu sendiri ?
6. Bagaimana pandangan Islam terhadap konsep negara , yang erat kaitannya dengan Negara Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Javanisme: Religi Orang Jawa
Javanisme berasal dari bahasa inggris yang berakar dari bahasa jawa yaitu kejawen, javanisme merupakan pandangan orang jawa terhadap ketenangan batin, keselarasan dan keseimbangan, faham ini percaya bahwa tuhan merupakan titik inti daripada alam semesta dan merupakan inti daripada segala kehidupan dunia ini. Karena pada dasarnya tuhanlah yang pertama kali ada sebelum adanya alam semesta namun faham bukan berarti tuhan di ciptakan oleh alam, tapi di fahami sebagai pencipta dan pengatur daripada alam semesta ini, dan semua aktifitas alam semesta ini merupakan hasil rencana sang pencipta dan atas ijinya, sumber kehidupan yang bergerak merupakan pusat yang memberikan penghidupan hal ini orang jawa menyebutnya Manunggaling Kawula Lan Gusti, pandangan seperti merupakan konsepsi orang jawa dalam memahami dirinya sebagai kawula terhadap gustinya, dan puncak gunug merupakan tempat terdekat dengan dunia atas, karena pada awalnya orang jawa percaya bahwa roh nenek moyang tinggal di puncak gunung.
Orang jawa percaya bahwa tuhan telah membentuk kita dengan sebuah kodrat bahwa kita hidup memang sudah di gariskan dan kita hanya menjalankan apa yang sudah di gariskan  oleh tuhan, kepercayaan orang jawa.
Pengaruh pemikiran orang jawa yang seperti ini tidak terlepas daripada sejarah agama yang datang di jawa yaitu hindu-budha dan berbaur dengan filsafat, cara berfikir jawa ini bukanlah sebuah faham agama akan tetapi hanya menunjukan kepada suatu pemikiran yang di ilhami oleh cara berfikir jawa. Kejawen menafsirkan berbagai macam roh di dunia ini mereka percaya bahwa roh yang memberikan keburukan dan kebaikan pada kehidupan di dunia ini.
2.2 Ilmu Ghaib
Hampir sebagian besar manusia mengenal ilmu ghaib baik yang primitive, modern, tradisional pasti mengenal konsepsi ilmu ghaib, ilmu ghaib sendiri merupakan teknik-teknik atau kompleksitas tata cara yang di gunakan untuk mempengaruhi alam sekitarnya, sehingga tujuan-tujuan mereka akan berbelok arah berdasarkan kepada tujuan yang di inginkan, teknik ilmu ghaib merupakan hal yang tidak dapat di definisikan dan di luar nalar manusia yang tidak dapat di definisikan secara ilmu pengetahuan, dasar-dasar ilmu ghaib yaitu kepercayaan terhadap kekuatan yang besar dan kuat yang ada di luar manusia.
Kepercayaan terhadap kekuatan sakti merupakan objek penting dalam ilmu ghaib, kekuatan sakti yang di percaya sebagai kekuatan luar biasa di alam semesta, pohon, batu, benda-benda, berdasarkan penelitian yang pernah di lakukan oleh J. Frazer, upacara ilmu ghaib dapat di kelompokan kedalam dua tipe yaitu imitative magic dan contagious magic, imitative magic meliputi semua perbuatan ilmu ghaib yang meniru keaadaan yang sebenrnya yang hendak di capai, sebagai contoh, upacara yang di lakukan untuk mendatangkan hujan, dan contagious magic meliputi semua perbuatan semua perbuatan yang berdasarkan pada pendirian bahwa suatu hal itu menyebabkan yang lain yang ada hubungannya dengan lahir, sebagai contoh seperti penusukan boneka untuk menyaiti orang, memakai katak untuk mendatangkan hujan.
Klasfikasi ilmu ghaib juga di kalisfikasikan kedalam dua jenis yaitu ilmu ghaib putih dan ilmu ghaib hitam, ilmu ghaib putih adalah ilmu yang memberikan keuntungan, kabaikan dan kebahagian masyarakat, sebaliknya ilmu ghaib yang dapat mendatangkan bahaya, bencana dan kematian atau yang dapat mendatangkan bahaya bagi sebagian orang, berdasarkan klasifikasi di atas upacara ilmu ghaib memiliki beberapa fungsi, yaitu: ilmu ghaib produktif, ilmu ghaib penolak, ilmu ghaib agresif dan ilmu ghaib meramal.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH CRITICAL REVIEW TULISAN POLA RELASI BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA MASA REFORMASI: KASUS RENT SEEKING

CONTOH CRITICAL REVIEW TULISAN POLA RELASI BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA MASA REFORMASI: KASUS RENT SEEKING Tulisan ini merupakan bentuk critical review dari Jurnal Wacana Politik - Jurnal Ilmiah Departemen Ilmu Politik Vol. 1, No. 1, Maret 2016: 41 – 52 yang di tulis oleh ratna solihah Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP Univeritas Padjajaran dengan nomor ISSN 2502 – 9185 Jurnal ratna solihah yang berjudul “ pola relasi bisnis dan politik di Indonesia masa reformasi: kasus rent seeking ” secara umum menjelaskan bagaimana pola relasi bisnis dan politik di era reformasi yang melibatkan actor politik untuk membagi sumber daya negara dengan para pelaku bisnis yang mana pemburu rente melakukannya secara terbuka di era demokrasi. Pemburu rente yang terjadi di era reformasi tidak terlepas dari pengaruh rente dari rezim orde baru yang sudah bertransformasi berdasarkan situasi politik saat ini melalui berdasarkan rezimnya, yang dari orde baru ke masa demokratis di era ref...

MENYIKAPI EKONOMI POLITIK GLOBALISASI: BEROGRANISASI MAJU

Pasca runtuhnya Unisoviet dan berakhirnya perang dingin awal decade 80-an, dampaknya dunia harus merubah dan memasuki cara hidup yang baru yang sesuai dengan situasi internasional, dalam konteks ini, dunia memang di ciptakan oleh negara adidaya terutama Amerika Serikat, ketika menang dalam perang dingin seluruh negara-negara yang ada dunia harus memasuki era baru dalam periode pax-americana, dimana seluruh negara-negara di dunia harus melakukan political adjustment terhadap kekuatan poalitik dan militer AS yang tergabung dalam G7 (bisa di baca di https://id.wikipedia.org/wiki/G7 ), dan konsekwensinya hal ini juga berdampak secara ekonomi yang harus memasuki monolitik ekonomi ke dalam system ekonomi neoliberal yang terlembagakan kedalam perjanjian internasional seperti WTO (World Trade Organization), dengan semangat ekonomi neoliberal semua negara yang tergabung harus menghilangkan hambatan perdagangan baik tarif maupun non tarif dan hal itu di sepakati bersama secara ketat. Ber...