Yang aku tulis hanya celotehan mahasiswa rasa terlaknat, aku setiap hari merasa bahagia melihat wanita wanita cantik di kampus tercinta, merasa terlaknat karena bahagia dengan pacar dan gebetan baru, aku senang mengerjakan tugas karena dengan bahagia bisa kuliah seperti yang lain di perkotaan, aku setiap hari tertawa terbahak bahak dengan kawanku di kantin belakang, tapi aku baru sadar ternyata banyak orang di luar kampusku yang indah ini tidak merasakan rasa senang sepertiku, maka itu aku tulis dengan singkat apa yang aku lihat di balik rasa senangku setiap hari. Akan aku mulai tulisan dibawah ini, akan aku bantu kau memahaminya jika mau, ayo mari kita lihat......
Apakah kau percaya padaku jika aku katakan sebuah kondisi negara saat ini, kau tau tidak bahwa kau menikmati indahnya dunia saat ini?, kau sudah makan hari ini kah? Perut kau kenyang? Kau bisa kuliah dengan tenang tanpa memikirkan biaya kuliah, kau bermain ria dengan kawan kuliahmu tanpa takut rumah kau hilang di gusur, kantung celanamu di penuhi oleh tusukan tusukan bekas permen yang kau beli di kantin belakang kampus, kau buang sisa makanan yang masih setengah isi di tempat sampah depan fakultas, sepatu yang kau gunakan masih baru, bajumu baru, celanamu baru, sepertinya kau pula senang dengan jaketmu yang baru.
tapi bagaimana dengan ibu ibu penjual kacang kecil di trotoar sana yang perutnya Keroncongan dengan rasa lapar yang membabi buta bahkan hampir mematikanya satu jam kemudian.
bagaimana dengan pemuda pemuda pedesaan yang hanya anak seorang petani, bagaimana pemuda anak anak seorang buruh pabrik di perkotaan sana, yang bahkan untuk membayar listrik sekalipun tak mampu, apalagi harus membeli permen permen merah merona seperti yang kau miliki, mereka tak bisa kuliah seperti kau dan kawanmu.
bagaimana dengan si budi yang basah kuyup menggigil di pasar sana mencari uang receh untuk makan ibu dan adiknya, dia pula ingin main seperti kau, bercanda ria, tertawa, bercinta.
bagaimana dengan jeritan ibu-ibu di luar sana yang di ambil tanah tanah mereka oleh negara, rumah mereka di gusur, di ambil paksa, di hancurkan, untuk mereka dirikan pabrik-pabrik di pedesaan, tak perduli kabut asap mengganggu aktifitas sekitarnya, tak perduli limbah sisa produksi mengotori air-air sungai yang jernih untuk mengairi sawah sawah para petani untuk mereka tanami padi.
Aku kasihan melihat mereka, ingin aku rangkul mereka semua, aku ingin memberi mereka makan, aku ingin memberi mereka tanah tanah yang luas untuk mereka hidup, aku ingin mendirikan rumah rumah untuk keluarga, saudara mereka, aku ingin memberikan mereka pekerjaan yang layak supaya mereka bisa memberikan anak anak mereka makan yang enak, supaya bisa membayar listrik, supaya bisa membeli jaket, celana, baju yang baru seperti yang kau miliki. Supaya mereka bisa kuliah dan mengenyam pendidikan yang layak seperti kau saat ini.
Rasanya aku ingin sekali berteriak pada negara "Aku kasihan pada mereka, jika kau tak mampu, biar aku saja yang jadi presiden, kah tak layak"
Mungkin itu celotehanku, mana celotehanmu
Oh iya btw buat kau yang mau membaca tulisan tulisan progresif baca di :
https://suarapelopor.com
https://suarapelopor.com
Atau jika kau ingin membeli kaos distroku bisa di cek di
Jangan lupa ikut serta dalam menyuarakan May Day di 1 Mei dan 2 Mei nanti :)
Komentar
Posting Komentar