Langsung ke konten utama

Kenapa GDP Arab Saudi lebih tinggi daripada Indonesia

Untuk bisa memahami kenapa GDP Negara Indonesia lebih kecil daripada Arab Saudi kita akan memahami apa itu GDP dari segi epistimologis, ontologis, dan aksiologis karena dengan begitu kita akan lebih mudah dalam menganalisa suatu permasalahan yang akan di fahami karena dengan begitpula maka semua permasalahan yang di fahami akan tuntas, pertama yang akan kita fahami mungkin definisi nya terlebih dahulu menurut Wikipedia definisi Produk Domestik Bruto : “Dalam bidang ekonomi, produk domestik bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional”
Setelah memahami definisi dari GDP itu sendiri mungkin kita akan mulai memasuki bagaimana negara mengelola produksinya sehingga menjadi objek yang di kaji dalam permasalahan ini, untuk mengukur tingkat ekonomi suatu negara maka harus ada perhitungan nilai dari peningkatan maupun penurunan sebuah negara maka itulah GDP itu sendiri di gunakan untuk mengukur ekonomi suatu negara untuk bagaimana negara mengelola keunganya apakah akan di tingkatkan atau akan lebih di tingkatkan dari yang sudah meningkat. Memahami tingkat ekonomi tidak hanya dengan satu pendekatan seperti GDP hanya menghitung berdasarkan pengeluaran dan pendekatan pendatan saja namun juga harus di tinjau dari beberapa sisi mungkin disini saya akan menganalisa sebuah tingkat ekonomi itu sendiri dari sisi sosiologis, saya akan melihat bagaimana masyarakatnya dengan sebuah pandangan sosiologis jadi hanya akan lebih sedikit menyinggung penghitungan ekonomi berdasarkan angka pasti mungkin saya kan memulainya di bawah tulisan setelah ini.
Pandangan sosiologis saya terhadap GDP itu sendiri lebih melihat kepada interaksi masyarakanya  dan bagaimana ekonomi itu sendiri terbentuk terlepas dari itu negative ataupun positif, saya akan mengambil contoh untuk di bandingkan dari dua negara yang saat ini berkembang yaitu Indonesia dan sebuah negara yang maju di timur tengah sana yaitu Saudi Arabia maka jika kita melihat dari dua negara ini dari tingkat konsumsi ekonomi saja sudah kita bisa lihat sangat jauh berbeda sekali karena selain daripada mereka di Arab Saudi sering dan banyak sekali orang orang yang mengoleksi mobil mobil mewah sekali daripada di Indonesia oleh karena itu tingkat konsumsi masyarakat akan mempengaruhi tingkat GDP itu sendiri, selain daripada itu Arab Saudi juga merupakan negara dengan kekayaan alam yang sangat melimpah sekali dengan sumber minyak dunia terbesar di dunia dengan begitu tingkat inmport minyak juga akan semakin banyak daripada membeli dari luar negeri daripada di Indonesia oleh karena itulah kenapa Arab Saudi lebih besar tingkat GDP nya dari pada di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH CRITICAL REVIEW TULISAN POLA RELASI BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA MASA REFORMASI: KASUS RENT SEEKING

CONTOH CRITICAL REVIEW TULISAN POLA RELASI BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA MASA REFORMASI: KASUS RENT SEEKING Tulisan ini merupakan bentuk critical review dari Jurnal Wacana Politik - Jurnal Ilmiah Departemen Ilmu Politik Vol. 1, No. 1, Maret 2016: 41 – 52 yang di tulis oleh ratna solihah Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP Univeritas Padjajaran dengan nomor ISSN 2502 – 9185 Jurnal ratna solihah yang berjudul “ pola relasi bisnis dan politik di Indonesia masa reformasi: kasus rent seeking ” secara umum menjelaskan bagaimana pola relasi bisnis dan politik di era reformasi yang melibatkan actor politik untuk membagi sumber daya negara dengan para pelaku bisnis yang mana pemburu rente melakukannya secara terbuka di era demokrasi. Pemburu rente yang terjadi di era reformasi tidak terlepas dari pengaruh rente dari rezim orde baru yang sudah bertransformasi berdasarkan situasi politik saat ini melalui berdasarkan rezimnya, yang dari orde baru ke masa demokratis di era ref...

TATAPERILAKU PADA MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Etika dalam Bahasa Yunani, “ethos” yang jika di kaji dalam bentuk tunggal artinya tempat, tinggal yang biasa, kebiasaan, padang rumput, adat, kendang, akhlak, perasaan, cara berfikir dan sikap. Dan jika adalam bentuk yang jamak yaitu “ta etha” artinya adat kebiasaan atau jika dalam Bahasa arab etika yaitu ilmu yang mempelajari akhlak manusia, [1] atau para etikawan mendefiniskan etika sebagai “ethics is the study of moral” etika adalah studi tentang pandangan moral dan tindakan manusia. Hegemoni luar terhadap kita menjadi lebih kuat dengan adanya globalisasi, dimana semua hal dapat masuk dengan mudah melalui, koran, media elektronik, internet, tanpa filter yang kuat, serta penanaman karakteristik kebudayaan yang lemah menjadikan orang mudah terhegemoni oleh kebudayaan dari luar yang mana hal itu menjadikan budaya dan karakteristik suatu wilayah akan hilang dari kepribadianya, sehingga menjadikan kita menjadi tidak lagi seperti diri sendiri maka dari itu pendidikan mengenai e...

IMPLEMENTASI ETIKA PEMERINTAHAN DI ARAB SAUDI

Kelompok 5 : 1.       Gita Permata Lestari (6670170016) 2.       Dede Surya Lesmana (6670170067) 3.       Yugni Maulana Aziz (6670170056) 4.       Endiansyah Pratama 5.       Dzikri Fadillah 6.       Yusuf Mardani Febria 7.       Nabilah Yasmin Belladina Kelas : III C Ilmu Pemerintahan Mata Kuliah : Etika Pemerintahan ETIKA PEMERINTAHAN DI ARAB SAUDI A.     Pengertian Etika             Etika secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempat yang baik, atau ethikos yang berarti yang berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik. sedangkan secara terminologis etika merupakan pengetahuan yang membahas baik dan b...