Langsung ke konten utama

TATAPERILAKU PADA MASYARAKAT MULTIKULTURAL



Etika dalam Bahasa Yunani, “ethos” yang jika di kaji dalam bentuk tunggal artinya tempat, tinggal yang biasa, kebiasaan, padang rumput, adat, kendang, akhlak, perasaan, cara berfikir dan sikap. Dan jika adalam bentuk yang jamak yaitu “ta etha” artinya adat kebiasaan atau jika dalam Bahasa arab etika yaitu ilmu yang mempelajari akhlak manusia,[1] atau para etikawan mendefiniskan etika sebagai “ethics is the study of moral” etika adalah studi tentang pandangan moral dan tindakan manusia.
Hegemoni luar terhadap kita menjadi lebih kuat dengan adanya globalisasi, dimana semua hal dapat masuk dengan mudah melalui, koran, media elektronik, internet, tanpa filter yang kuat, serta penanaman karakteristik kebudayaan yang lemah menjadikan orang mudah terhegemoni oleh kebudayaan dari luar yang mana hal itu menjadikan budaya dan karakteristik suatu wilayah akan hilang dari kepribadianya, sehingga menjadikan kita menjadi tidak lagi seperti diri sendiri maka dari itu pendidikan mengenai etika sangat penting sekali untuk memfilter segala hal yang berada dari luar diri kita.
Etika sebagai suatu adat kebiasaan peranannya di masa kini sangat penting sekali, bukanlah persoalan baik atau tidak baik, benar atau salah namun menjadi sebuah batas untuk bertata perlaku yang seharusnya sebagai deontology[2] atau atas dasar dorongan empirikal yang karena atas rasa harkat dan martabat manusia yang di junjung tinggi, etika menjadi dan mendorong manusia untuk hidup yang benar berdasarkan adat kebiasaan yang ada.
Semakin banyak dan berkembang pesatnya peradaban kesadaran akan perbedaan mulai menguat pada msayarakat, maka itu tumbuhlah banyak pemahaman yang banyak menyelami perbedaan di dalam masyarakat, ini menjadi sebuah kemajuan akan kesadaran bersosial atas dasar aktifitas social nyata yang menyadari keharusan untuk mamahami orang lain dengan menahan diri akan adanya sebuah perbedaan satu sama lain.
Semakin banyak aktifitas social dengan bertemu yang berbeda suku, daerah, lapisan social, dan agama yang berbeda masyarakat mulai menyadari bahwa ada banyak perbedaan cara hidup satu sama lain, ada kesamaan, perbedaaan dan bahkan berlawanan yang mana harus menyadari betul bahwa satu sama lain harus bisa menerima perbedaan pandangan yang selalu merasa benar.
            Hidup dalam masyarakat multicultural harus merasa toleransi dengan perbedaan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain agar bisa hidup rukun, tentram, aman, dan damai dalam berkehidupan social yang seharusnya. Satu sama lain bisa menerima segala perbedaan yang ada dan bisa menerima pendapat yang lain dengan tanpa merasa terasingkan karena adanya perbedaan, namun justru menjadi merasa lebih lengkap dan bernilai dengan adanya banyak sekali perbedaan dalam masyarakat multicultural.

















DAFTAR PUSTAKA
Nurdin, Ismail. 2017. Etika Pemerintahan (Norma, Konsep, dan Praktek Etika Pemerintahan). Lampung Timur: Lintang Rasi Aksara Book

 



[1] Nurdin, Ismail. Etika Pemerintahan (Norma, Konsep, dan Praktek Etika Pemerintahan). Lintang Rasi Aksara Book. Lampung Timur. 2017, Hlm. 2.
[2] Nurdin, Ismail. Etika Pemerintahan (Norma, Konsep, dan Praktek Etika Pemerintahan). Lintang Rasi Aksara Book. Lampung Timur. 2017, Hlm. 3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM RELIGI DAN ILMU GHAIB

SISTEM RELIGI DAN ILMU GHAIB Disusun oleh: Yugni Maulana Aziz 6670170056 Muhammad Ibnu Fajar 667010057   Rahmat Ady Prasetyo 6670170020 Dzikry Fadillah 6670170052Eldri Agustina                         6670170094 Rifky Aditya           6670170021 Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jalan Raya Jakarta Km 4, Panancangan, Cipocok Jaya, Banjaragung, Kota Serang, Banten 42124 2018 DAFTAR ISI COVER MAKALAH…………………..………………………………………................... DAFTAR ISI……………………………………..…………………………….…………… KATA PENGANTAR…………………………….………………………………………... BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………………..………..…………….……………….1 1.2 Rumusan Masalah………………………...…………………………………….2 BAB II. ISI 2.1 Pengertian Sistem Religi ……………………………..…….…………..5 2.2 Unsur-Unsur Dasar Sistem Religi…………………………..…………..6 2...

CONTOH CRITICAL REVIEW TULISAN POLA RELASI BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA MASA REFORMASI: KASUS RENT SEEKING

CONTOH CRITICAL REVIEW TULISAN POLA RELASI BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA MASA REFORMASI: KASUS RENT SEEKING Tulisan ini merupakan bentuk critical review dari Jurnal Wacana Politik - Jurnal Ilmiah Departemen Ilmu Politik Vol. 1, No. 1, Maret 2016: 41 – 52 yang di tulis oleh ratna solihah Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP Univeritas Padjajaran dengan nomor ISSN 2502 – 9185 Jurnal ratna solihah yang berjudul “ pola relasi bisnis dan politik di Indonesia masa reformasi: kasus rent seeking ” secara umum menjelaskan bagaimana pola relasi bisnis dan politik di era reformasi yang melibatkan actor politik untuk membagi sumber daya negara dengan para pelaku bisnis yang mana pemburu rente melakukannya secara terbuka di era demokrasi. Pemburu rente yang terjadi di era reformasi tidak terlepas dari pengaruh rente dari rezim orde baru yang sudah bertransformasi berdasarkan situasi politik saat ini melalui berdasarkan rezimnya, yang dari orde baru ke masa demokratis di era ref...

MENYIKAPI EKONOMI POLITIK GLOBALISASI: BEROGRANISASI MAJU

Pasca runtuhnya Unisoviet dan berakhirnya perang dingin awal decade 80-an, dampaknya dunia harus merubah dan memasuki cara hidup yang baru yang sesuai dengan situasi internasional, dalam konteks ini, dunia memang di ciptakan oleh negara adidaya terutama Amerika Serikat, ketika menang dalam perang dingin seluruh negara-negara yang ada dunia harus memasuki era baru dalam periode pax-americana, dimana seluruh negara-negara di dunia harus melakukan political adjustment terhadap kekuatan poalitik dan militer AS yang tergabung dalam G7 (bisa di baca di https://id.wikipedia.org/wiki/G7 ), dan konsekwensinya hal ini juga berdampak secara ekonomi yang harus memasuki monolitik ekonomi ke dalam system ekonomi neoliberal yang terlembagakan kedalam perjanjian internasional seperti WTO (World Trade Organization), dengan semangat ekonomi neoliberal semua negara yang tergabung harus menghilangkan hambatan perdagangan baik tarif maupun non tarif dan hal itu di sepakati bersama secara ketat. Ber...