Langsung ke konten utama

CREATECAL REVIEW THE DEVELOPMENT OF THE MODERN STATE & STATES AND DEMOCRACY




CREATECAL REVIEW THE DEVELOPMENT OF THE MODERN STATE & STATES AND DEMOCRACY

Tulisan ini merupakan cretecal review dari bab The Development of The Modern State & States And Democracy dalam buku yang berjudul “Foundations of Comparative Politics” di tulis oleh Kenneth Newton & Jan W. Van Deth yang menjelaskan bagaimana Negara modern berkembang dan Negara dan Demokrasi dengan membandingkan dari berbagai negara di dunia.

Pertama dia menjelaskan konsep negara sebagai sebuah komunitas atau pengorganisasian pemerintah dengan tujuan yang baik yang satu sama lain saling mengakui dan pada sub wilayah, rakyat, dan kedaulatan dia mengatakan bahwa negara merupakan sebuah anggapan suatu negara itu sendiri dia menganggap bahwa dirinya adalah sebuah negara karena ada wilayah kedaulatan sedangkan kedaultan “berarti bahwa suatu negara adalah independen dan tidak di bawah wewenang negara lain atau 'komunitas” karena dia menganggap bahwa segala macam faktor negara atau komunitas lain maka akan membatasi negara itu sendiri.

Kedua dalam “Bangkitnya negara modern” di dasari dari adanya dua perbedaan yang secara syarat dia teridentifikasi sebagai sebuah perbedaan mutlak bahwa hadirnya negara di tandai dengan adanya pembentukan Lembaga negara, terutama tantara, birokrasi, dan sistem pemerintahan sedangkan pembangunan bangsa di dasari atas rasa memiliki bersama untuk menjadi satu dan kesamaan agama, Pendidikan, warisan sejarah dan budaya yang akhirnya menjadi sebuah negara. Meskipun Globalisasi secara luas diklaim sebagai penyebab menurunnya kekuasaan negara, bahkan hampir punah, tetapi meskipun demikian, negara-negara mempertahankan sejumlah besar kekuasaan atas warganya dan sebagai aktor dalam sistem internasional.

Ketiga dalam Negara dan Demokrasi dia berpendapat bahwa salah satu ciri khas demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana banyak warga negara dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik dan pembuatan kebijakan. Dengan pemerintah biasanya di pegang oleh sebagian kecil orang sebagai wakilnya untuk menggunakan kekuasaan mereka bagi kepentingan orang yang di wakili. Atau jika menurut Freedom House mendefinisikan Demokrasi sebagai sebuah sistem politik yang para pemimpinnya dipilih dalam proses multi-partai kompetitif dan multi-kandidat di mana partai-partai oposisi memiliki peluang yang sah untuk mendapatkan kekuasaan atau berpartisipasi dalam kekuasaan.

Dari semua paparan yang dapat disimpulkan bahwa dari kedua bab yang di bahas di atas satu sama lain memiliki korelasi yang erat dimana di awal di jelaskan mengenai perkembangan negara modern dan kemudian di lanjutkan ke pembahasan negara dan demokrasi dimana hal itu saling berurutan dimana di dalam bab perkembangan negra modern menjelaskan konsep dan sejarah negara modern dan di lanjutkan pembahasannya kepada negara dan demokrasi sebagai lanjutan daripada tumbuhnya negara modern itu di awali dengan adanya negara yang demokratis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH CRITICAL REVIEW TULISAN POLA RELASI BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA MASA REFORMASI: KASUS RENT SEEKING

CONTOH CRITICAL REVIEW TULISAN POLA RELASI BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA MASA REFORMASI: KASUS RENT SEEKING Tulisan ini merupakan bentuk critical review dari Jurnal Wacana Politik - Jurnal Ilmiah Departemen Ilmu Politik Vol. 1, No. 1, Maret 2016: 41 – 52 yang di tulis oleh ratna solihah Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP Univeritas Padjajaran dengan nomor ISSN 2502 – 9185 Jurnal ratna solihah yang berjudul “ pola relasi bisnis dan politik di Indonesia masa reformasi: kasus rent seeking ” secara umum menjelaskan bagaimana pola relasi bisnis dan politik di era reformasi yang melibatkan actor politik untuk membagi sumber daya negara dengan para pelaku bisnis yang mana pemburu rente melakukannya secara terbuka di era demokrasi. Pemburu rente yang terjadi di era reformasi tidak terlepas dari pengaruh rente dari rezim orde baru yang sudah bertransformasi berdasarkan situasi politik saat ini melalui berdasarkan rezimnya, yang dari orde baru ke masa demokratis di era ref...

TATAPERILAKU PADA MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Etika dalam Bahasa Yunani, “ethos” yang jika di kaji dalam bentuk tunggal artinya tempat, tinggal yang biasa, kebiasaan, padang rumput, adat, kendang, akhlak, perasaan, cara berfikir dan sikap. Dan jika adalam bentuk yang jamak yaitu “ta etha” artinya adat kebiasaan atau jika dalam Bahasa arab etika yaitu ilmu yang mempelajari akhlak manusia, [1] atau para etikawan mendefiniskan etika sebagai “ethics is the study of moral” etika adalah studi tentang pandangan moral dan tindakan manusia. Hegemoni luar terhadap kita menjadi lebih kuat dengan adanya globalisasi, dimana semua hal dapat masuk dengan mudah melalui, koran, media elektronik, internet, tanpa filter yang kuat, serta penanaman karakteristik kebudayaan yang lemah menjadikan orang mudah terhegemoni oleh kebudayaan dari luar yang mana hal itu menjadikan budaya dan karakteristik suatu wilayah akan hilang dari kepribadianya, sehingga menjadikan kita menjadi tidak lagi seperti diri sendiri maka dari itu pendidikan mengenai e...

IMPLEMENTASI ETIKA PEMERINTAHAN DI ARAB SAUDI

Kelompok 5 : 1.       Gita Permata Lestari (6670170016) 2.       Dede Surya Lesmana (6670170067) 3.       Yugni Maulana Aziz (6670170056) 4.       Endiansyah Pratama 5.       Dzikri Fadillah 6.       Yusuf Mardani Febria 7.       Nabilah Yasmin Belladina Kelas : III C Ilmu Pemerintahan Mata Kuliah : Etika Pemerintahan ETIKA PEMERINTAHAN DI ARAB SAUDI A.     Pengertian Etika             Etika secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempat yang baik, atau ethikos yang berarti yang berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik. sedangkan secara terminologis etika merupakan pengetahuan yang membahas baik dan b...