Langsung ke konten utama

CRITICAL REVIEW Foundations of Comparative Politics



CRITICAL REVIEW  Foundations of Comparative Politics

Tulisan ini merupakan critical review dari tulisan Foundations of Comparative Politics  yang di Tulisa oleh dua orang Kenneth Newton & jan W. Van Deth yang akan menerangkan isi dari dua pembahasan mengenai mengapa kita harus mengetahui perbandingan politik dan bagaimana memahami kelemahan dan kekuatan politik dengan pendekatan komparatif politik itu sendiri.
Introduction

Why Comparative Politics?
Dalam paragaraf ini di berikan argumen pentingnya dalam mengkomparasikan politik pertama, untuk memahami negara kita sendiri perlu kita mengetahui negara lain, kedua kita dapat memahami negara lain dengan  latar belakang, institusi dan sejarah negara itu sendiri dan ketiga, untuk mendapatkan ketepatan dalam mengeneralisasikan pemerintahan dan politik dengan komparasi politik.

The Strengths and Weakness of Cross-National Comparative Political Science
Disini di jelaskan dengan terang bahwa seorang ilmuan politik harus bisa membandingkan antara waktu, lintas negara, lintas tempat, ataupun sub-kelompok yang berbeda dalam suatu  negara, maka untuk mendapatkan komparasi yang utuh dengan metode yang di gunakan dengan yang di sebut “politic comparative” dalam berbagai 1 atau lebih dari dua negara, lain halnya dengan yang  di sebut sebagai penelitan “cross national” ini menggunakan berbabagi negara dalam perbandinganya, karena hal ini lebih baik menurutnya karena akan mendapatkan generalisasi yang lebih utuh daripada hanya sekedar membandingkan satu negara.

The Pros and Cons of Cross-National Comparative Politics
Bagaimanapun bagusnya kita dalam mengkomparasikan comparasi politik “cross national” pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan nah maka dari itu ada beberapa yang menjadi kekurangan yaitu:
• Tidak mampu mengalisa nilai
• Tidak memiliki bukti yang real
• Berurusan dalam probabilitas, bukan kepastian atau hukum
• Tidak baik untuk di pelajari oleh pelajar
• Setiap negara di dunia adalah unik sehingga perbandingan tidak mungkin.di samakan.

The Themes That Run Through The Book – What To Watch For
Dalam paragraph ini di jelaskan bahwa soerang ilmuwan politik akan lebih mudah sekali dalam memahami negara-negara lain ketika akan mengkomparasikan lintas negara karena ada beberapa ciri khusus yang hampir mirip dan sama di berbagai negara untuk dapat menganalisa dengan mudah yaitu:
• Pentingnya institusi
• Sejarah penting
• Basis sosial dan ekonomi politik
• Pentingnya politik
• Cara di mana variasi detail yang tak terbatas bergabung dengan beberapa pola umum.

Dari tulisan yang di baca di atas memang sangat menarik sekali karena kita di beritahu mengapa kemudian kita sebagai seorang yang mempejari ilmu politik harus memhami komparasi politik dan di jelaskan pula dua metode dalam mengkomparasikan negara dalam proses komparasi politik pertama: Comparative Politik kedua:Lintas Nasional namun sayangnya ada beberapa yang menjadi kritik saya seharusnya penulis tidak perlu memasukan mengenai lintas nasional jika memang pada akhir kesimpulan yang saya baca bahwa dalam proses analisa lintas nasional  sangat buruk untuk di gunakan sehingga akhirnya para pembaca di akhir di berikan pendapat bahwa ilmu pengetahuan yang di baca tidak bermanfaat, lantas kalau begitu mengapa kemudian harus di muat di dalam tulisan jika memang tidak perlu untuk di baca di fahami oleh pembca.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM RELIGI DAN ILMU GHAIB

SISTEM RELIGI DAN ILMU GHAIB Disusun oleh: Yugni Maulana Aziz 6670170056 Muhammad Ibnu Fajar 667010057   Rahmat Ady Prasetyo 6670170020 Dzikry Fadillah 6670170052Eldri Agustina                         6670170094 Rifky Aditya           6670170021 Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jalan Raya Jakarta Km 4, Panancangan, Cipocok Jaya, Banjaragung, Kota Serang, Banten 42124 2018 DAFTAR ISI COVER MAKALAH…………………..………………………………………................... DAFTAR ISI……………………………………..…………………………….…………… KATA PENGANTAR…………………………….………………………………………... BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………………..………..…………….……………….1 1.2 Rumusan Masalah………………………...…………………………………….2 BAB II. ISI 2.1 Pengertian Sistem Religi ……………………………..…….…………..5 2.2 Unsur-Unsur Dasar Sistem Religi…………………………..…………..6 2...

CONTOH CRITICAL REVIEW TULISAN POLA RELASI BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA MASA REFORMASI: KASUS RENT SEEKING

CONTOH CRITICAL REVIEW TULISAN POLA RELASI BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA MASA REFORMASI: KASUS RENT SEEKING Tulisan ini merupakan bentuk critical review dari Jurnal Wacana Politik - Jurnal Ilmiah Departemen Ilmu Politik Vol. 1, No. 1, Maret 2016: 41 – 52 yang di tulis oleh ratna solihah Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP Univeritas Padjajaran dengan nomor ISSN 2502 – 9185 Jurnal ratna solihah yang berjudul “ pola relasi bisnis dan politik di Indonesia masa reformasi: kasus rent seeking ” secara umum menjelaskan bagaimana pola relasi bisnis dan politik di era reformasi yang melibatkan actor politik untuk membagi sumber daya negara dengan para pelaku bisnis yang mana pemburu rente melakukannya secara terbuka di era demokrasi. Pemburu rente yang terjadi di era reformasi tidak terlepas dari pengaruh rente dari rezim orde baru yang sudah bertransformasi berdasarkan situasi politik saat ini melalui berdasarkan rezimnya, yang dari orde baru ke masa demokratis di era ref...

MENYIKAPI EKONOMI POLITIK GLOBALISASI: BEROGRANISASI MAJU

Pasca runtuhnya Unisoviet dan berakhirnya perang dingin awal decade 80-an, dampaknya dunia harus merubah dan memasuki cara hidup yang baru yang sesuai dengan situasi internasional, dalam konteks ini, dunia memang di ciptakan oleh negara adidaya terutama Amerika Serikat, ketika menang dalam perang dingin seluruh negara-negara yang ada dunia harus memasuki era baru dalam periode pax-americana, dimana seluruh negara-negara di dunia harus melakukan political adjustment terhadap kekuatan poalitik dan militer AS yang tergabung dalam G7 (bisa di baca di https://id.wikipedia.org/wiki/G7 ), dan konsekwensinya hal ini juga berdampak secara ekonomi yang harus memasuki monolitik ekonomi ke dalam system ekonomi neoliberal yang terlembagakan kedalam perjanjian internasional seperti WTO (World Trade Organization), dengan semangat ekonomi neoliberal semua negara yang tergabung harus menghilangkan hambatan perdagangan baik tarif maupun non tarif dan hal itu di sepakati bersama secara ketat. Ber...